Sabtu, 29 Desember 2018

Bagaimana menyikapi kelakuan netizen

Belajar moral by Ervina 

Pada dasarnya manusia menunjukan apa yang menjadi kelemahannya. Semakin ia terlihat menunjukan bahwa ia sempurna disitulah semakin terlihat kelemahan sesungguhnya.
Tidakkah kamu melihat banyak orang biasa menunjukan betapa hebatnya dia membeli barang2 branded dan baik supaya diakui dan dibuat iri oleh orang lain. Ada juga yang bilang bahwa dia hanya ingin membagikan kebahagiaannya . Tidakkah itu berlebihan? Haruskah dengan menunjukan motor mewahnya? Haruskah menunjukan hartanya? Haruskah menunjukan fasilitasnnya? Bisa jadi harta yang ia posting atau yang ia pamerkan hanyalah harta satu2nya yang paling berharga.
Memang sikapku terlalu berlebihan terhadap orang yang terlalu pamer, tetapi pernahkah kalian merasa gatal dan ingin menasihati seseorang terhadap sebuah perilaku tsb? Acap kali kita sering disebut sebagai netizen yang suka menghujat saking kita terlalu pedulinya terhadap sikap seseorang menunjukan sesuatu yg terkesan sombong dan pamer.
Aku selalu merefleksi diri, apa urusan kita bung ? Hey sudahlah itu urusan mereka. Mungkin mereka itu sedih dan saking sedihnya dan menyedihkannya ia harus menunjukan kebahagiaannya.
Aku takut sekali dimana aku tak mampu membedakan perasaan syirik dengan perasaan peduli karena itu beda tipis namun maknanya sangat sangat jauh berbeda. Acapkali indonesia terkenal dengan sifat peduli dan kritisnya sehingga membuat org yg menerima atau mendengar nasihat kita itu sebagai netizen atau sebagai manusia nyinyir yang hobinya ngurusin org .
Hei sadarlah, para org orang yang suka di nyinyirin netizen. Kalian pun pasti pernah nyinyirin orang sampai orang itu menganggap anda netizen. Jika anda tidak pernah merasa begitu berarti anda bukan masyarakat sosial dan anda tidak peduli dengan lingkungan sosial anda cuek dan individual.  Kalau kalian merasa banyak yang membuli dan menghujat kalian berarti ada sikap yang telah kalian tampakan di lingkungan kalian baik di sosmed maupun dalam dunianyata yang tidak meng enakan dan bersikap berlebihan. Saya yakin orang yang tidak menampakan kejelekannya dimukabumi ini jarang dikritik dan dihujat karena mereka wajar dan tidak perlu diingatkan karena tidak ada yang mengetahui kejelekan kalian. Dan saya yakin jika kalian menampakan sifat kejelekan kalian dimuka bumi maka banyak sekali yang tidak menyukai kalian terlebih itu pasti ada sesuatu yang salah dengan diri kalian yang perlu diperbaiki.
Tuhan selalu baik, menutupi aib kita sebagai manusia makanya kita masi diberi teman dan sodara yang baik dan masi mau mengobrol dengan kita meski kita tau dosa kita sangat besar. kenapa? Karena ketika mereka melihat kita tuhan mencoba menutup aib kita . Bayangkan ketika kita mencoba menampilkan aib kita berapa banyak yang masi mau mendekati kita ? Mungkin banyak namun mereka sama2 memiliki aib yang sama.
Jika kalian tidak ingin merasa dibuli dan dihujat karena kesalahan kalian, Maka jangan tampakan aib kalian dimuka bumi ini. Dan jika kalian merasa perlu dikoreksi dan ingin banyak yang peduli dengan aib kalian silahkan kalian sebar kelemahan kalian di muka bumi ini. Cuman saya tidak menjamin semua orang akan simpati dengan kalian dan mensuport kalian. So bijak2 lah dalam bersosmed ataupun bertutur kata. Karena terkadang aku kesal dan seolah tak mau melihatnya jika ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan kadang gemas ingin mengomentari mereka, namun apa daya aku ga berani karena mungkin saja aku bisa disebut terlalu ikut campur dengan mereka.
Tahun 2018 adalah tahun yang paling amat harus menjaga tuturkata ataupun tulisan dalam sebuah postingan di sosmed karena 2 akibat yang bisa didapatkan kalau kita asal bicara yang pertama bisa memicu support yang kedua bisa memicu bumerang karena hanya bisa merusak citra pribadi yang telah kita bangun untuk menjadi baik.
Kita bisa saja berkata bahwa moral orang lain sudah rusak dan bokbrok tapi jangan sampai moral kita juga ikut rusak karena tingkah mereka yang membuat kita sakit kepala. Sebagai orang yang bertutur sebaiknya lebih bijak dalam berperilaku dan sebagai netizen lebih baik dalam bertutur jangan sampai melihat orang yang sudah rusak moral kita malah ikut rusak dengan cacimaki. Jadilah pribadi yang lebih baik dan marahpun boleh namun lebih ber etika. Jadi manusia yang bermartabat sangatlah penting. Dunia visual seringkali mengajarkan ilmu2 duniawi dan teori yang membuat kita semakin kritis namun mereka lupa mengajarkan hal hal yang  dapat merusak moral tanpa kita sadari kita tidak  seperti manusia. Kita tidak lebih baik dari seekor hewan karena hewan tidak pernah saling menyakiti kecuali hanya memburu untuk makan. Ia tidak pernah menyiksa ataupun berkata kasar. Sedangkan kita manusia yang saat ini diberi ilmu pengetahuan dan logika. Kita telah lupa bahwa kita manusia sepatutnya menjadi manusia yang berbudi pekerti yang baik. Kepintaran yang semakin meningkat geoat tak berimbang dengan kepintaran dalam bertutur dan bersikap. Saya bingung karena kualitas pendidikan diindonesia saat ini meningkat, namun kenapa saat ini lebih banyak orang yang berkata kasar dan berbicara seenaknya.

Intinya dari tulisan ini adalah
Kita manusia toleran namun toleransi harus diimbangi dengan kata2 bijak. Dan kita sebagai manusia terkadang ingin dikenal dengan cara sensasi dengan menunjukan aib kita agar diperhatikan. Hai bung, sadarlah. Ingin diperhatikan jadilah pemuda yang lebih baik bukan orang yang ingin terkenal karena cari sensasi dan banyak dihujat.  Dan kalian merasa kalian di dzalimi ? Anda tidak pernah berfikir kenapa anda sampai dihujat seperti itu? Kalian telah menunjukan terang2an kesalahan kalian sehingga banyak orang mencoba menasihati dengan cara yang buruk. Dan sebagai netizen pun kalian tidak merasa bahwa ujaran kebencian kalian sudah diambang batas karrna hingga terang2an membenci dengan berkata kasar dan hingga orang yang melihatnya pun melihat diri kalian telah rusak moralnya karena mencaci seseorang berlebihan.

Tips agar tidak berurusan dengan orang yang salah menurut ervina

1. Selalu koreksi diri dan jadilah pribadi yang lebih baik. Jangan anda merasa benar karena manusia mahkluk tempat banyak salah jadi selalu perbaiki diri. Saya yakin orang yang banyak dinasihati  dan banyak hatters karena ada yang salah meskipun itu setitik.

2. Jika kalian merasa kalian benar namun menurut orang lain salah jangan tampakan kesalahan anda kecuali jika sudah terpojokan. Misalnya anda mencuri: apakah anda harus terang2an mencuri? Wahai sesungguhnya orang2 yang banyak dicaci adalah orang yang merasa dirinya benar dan mereka secara terang2an menunjukan argumennya dirinya benar padahal itu salah

3. Jika ada orang yang sekira2nya buruk dan argumennya salah boleh dikoreksi namun jangan di caci, karena kita belajar untuk mengkoreksi kesalahan bukan membenci orang. Misalnya anda berbuat 1 kesalahan , anda lalu dibenci seluruh kepribadian anda oleh teman2 terdekat anda bukan kah itu tidak adil ? Sebaik2nya orang adalah orang yang membenci kesalahan bukan membenci kepribadian. Karena kita sesama manusia tidak diajarkan untuk saling membenci. So berbijaklah dalam melihat sebuah masalah ataupun konflik

4. Jangan terlalu memusingkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan diri kita. Lupakan masalah orang lain dan konflik orang lain. Kita sebagai manusia harus nelajar dari kesalahan orang lain jangan sampai terjadi pada diri kita.

Dan happy happy ajalah terus nikmatin hidup kita tanpa perlu menunjukan betapa bahagia kita atau betapa sedihnya kita apabila itu tidak penting dan hanya untuk diakui status kita. Terserah orang mau menghina kita miskin atau apa yang penting kita bahagia. Toh dengan memiliki sesuatu yang kita mau belum tentu hidup kita bisa seutuhnya bahagia. Syukuri apa yang ada apa yang kita miliki dan perbanyak berdoa dan bersedekah itu lah yang membuat kita bahagia. Berbagilah dan jangan menyusahkan sesama umat muslim.

Amiennn 😊

Cara menghadapi fitnah akhir zaman

Ustadz Abdullah Taslim

CARA MENGHADAPI FITNAH AKHIR ZAMAN

Kiat dalam menghadapi fitnah di akhir zaman yang sangat ditekankan oleh agama Islam :
...
Takwa, taat pemimpin dan berpegang pada sunnah
...
Tiga hal tersebut terkumpul dalam hadits Nabi:
...
Dari Irbadz  bin Sariyah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat mengimami kami lalu beliau menghadap kami dan menasehati kami dengan nasehat yang mendalam, air mata kami menetes olehnya dan hati kami terenyuh dibuatnya. Kami atau mereka berkata, “Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sepertinya ini nasehat orang yang berpamitan, maka berilah kami nasehat.” Beliau berkata, “Aku wasiatkan kepada kalian dengan takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun dia adalah budak  Habsyi (orang hitam). Sesungguhnya orang yang hidup dari kalian, niscaya dia akan mendapati setelahku perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur yang lurus dan mendapat petunjuk, gigitlah dengan gigi gerahammu (peganglah kuat-kuat). Dan hati-hatilah dari perkara-perkara yang baru, (dalam ibadah), sesungguhnya setiap perkara baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Ahmad 4/126-127, Abu Dawud 4607, Tirmidzi 2676, Ibnu Majah 42,43)
...
Dalam hadits ini, Nabi menjelaskan penyakit fitnah dan obatnya, yaitu dengan:
...
Bertakwa kepada Allah, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan hambaNya yang bertakwa kepadaNya. Tholq bin Habib pernah menasehatkan kepada Bakr bin Abdillah tatkala berkecamuk fitnah Ibnul Asy’ats: “Hadapilah dengan takwa, yaitu engkau mengamalkan ketaatan kepada Allah di atas cahaya Allah dengan mengharapkan pahala Allah, dan engkau meninggalkan kemaksiatan di atas cahaya Allah karena takut siksa Allah”. (Riwayat Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhud 1054 dan al-Baihaqi dalam Az-Zuhud Al-Kabir 965)
...
Sumber artikel: abiubaidah.com (kiat-kiat menghadapi fitnah)
#allaboutislam

www.instagram.com/tentangislam

Omongan yang dapat menyakiti manusia

A: ambil jurusan apa?
B: pertanian.
A: yah, pertanian. nanti kalo lulus sulit nyari kerja loh.

C: gaji kamu berapa sob?
D: 2.300.000 sebulan.
C: kamu tuh S2. kok cuma digaji segitu?

E: rumahnya bapak kamu?
F: iya.
E: sudah nikah kok masih numpang di rumah orang tua?

G: anaknya baru bisa jalan, umur berapa jeng?
H: 11 bulan.
G: wah telat itu. anak saya aja baru umur 9,5 bulan sudah bisa jalan kok.

Stop, please!
Bisa ngomong yang baik gak? Kalo gak bisa, mending diem aja.
(moon grin)

Sadar gak?
Karena omongan kita, seorang mahasiswa bisa jadi gak bersyukur ketika masih banyak anak-anak yang bahkan menerima pendidikan di bangku SD saja tidak, seorang karyawan bisa jadi gak bersyukur ketika banyak pengangguran yang bingung harus nyari kerja di mana, seorang suami bisa jadi gak bersyukur ketika masih banyak jones yang bingung nyari tulang rusuknya ketelisut di mana, seorang ibu bisa jadi gak bersyukur ketika masih banyak pasutri yang merindukan momongan?

Apa faedahnya bertanya seperti itu?
Apakah menjamin kebahagiaan kalau kuliah dengan jurusan tertentu, gaji tinggi, rumah pribadi, anak bisa salto lebih cepat dari waktu normal?
Apakah manusia diciptakan dengan standar kebahagiaan yang sama?

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik, atau hendaklah ia diam."
Rasul kita telah mengajarkan untuk berkata yang baik, bukan baik menurut kita, tapi baik bagi yang mendengarkan. Karena kata-kata yang telah lepas dari lisanmu bukan lagi milikmu, ia milik yang mendengarkan.

Diam itu emas.
Tong kosong nyaring bunyinya.
Air beriak tanda tak dalam.
Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya.
Yah, bahkan nenek moyang kita telah meninggalkan pribahasa untuk kita yg menyiratkan arti bahwa orang berilmu itu lebih banyak diamnya.
(moon grin)

(Saya mau nulis gini,) Jangan dengarkan nyiyiran seperti itu, berat, kamu gak akan kuat, aku saja. (Tapi karena ini tulisan saya, gak jadi. nanti dibilang plagiat) (sad)

Nah, semoga kita bertambah bijak setiap harinya.
Aamiiiin...,

By : alwi

Apakah org yg meninggal sadar bahwa dirinya sdh mati????

Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya

Beberapa waktu kemudian

Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari “mimpi” buruknya.

Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya.

Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget,
“Dimana bajuku? Kemana celanaku?” Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah “Dimanakah aku?” “Tempat apa ini? Kenapa bau tanah dan lumpur?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati.

Berteriak lah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya:

“Ibuuuuu….!!!! “Ayaaaaaah…!!!!”
“Kakeeeeek!!!” “Neneeeek!!”
“Kakaaaaak!!!” “Sahabaaaaat!!!”

Tidak ada seorang pun yang menjawab nya. Dia yang selama ini lupa pada Allah pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan.

Menangis lah dia sambil meminta ampun, “Ya, Allaaaaaaah…. Ya Allaaaaaaah…. Ampuni aku ya Allaaaaaaah….!!!”

Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya.

Jika dia orang baik, maka muncullah dua malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik.

Jika dia orang buruk, maka dua malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya.

Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)

Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang – orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang – orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, keluargaku, saudaraku dan seluruh kaum muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin.

Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan,

1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman mu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin..

Wallohu'alam.

Boleh di SHARE sebanyak mungkin!
Siapakah sahabatku selama di alam kubur dialah AL - QUR'ANNUL KARIM.

Postingan ini sebagian tidak bersumber pada hadist dan kebenaran yang haqiqi namun postingan ini bermaksdu untuk mengingatkan kita akan kematian yang selanjutnya akan menemui kehidupan yang baru. Jadi jangan buruk prasangka

7 keutamaan membaca almatsurat

Sungguh apa yang telah diajarkan dalam Islam selalu mengandung kebaikan, saat ibadah diwajibkan dan banyak pula yang disunnahkan, semua ganjaran dan kebaikan dari ibadah ibadah tersebut diperolah tak melulu hanya perkara akhirat saja, tapi juga berbagai kebaikan selama hidup di dunia. Seperti doa-doa yang baik yang terdapat dalam Al Qur’an maupun dalam hadits-hadits shahih.

Rosulullah telah banyak mengajarkan doa kepada umatnya, salah satunya adalah doa Al Ma’tsurat, lalu apa sajakah keutamaan dan manfaat membaca Al Ma'tsurat? Selain itu Rosulullah juga menganjurkan kepada setiap umatnya untuk mengamalkan Al Ma’tsurat setiap pagi dan sore hari, karena memiliki banyak manfaat dan keutamaan bagi manusia itu sendiri.

Inilah 7 Keutamaan dan Manfaat Membaca Al Ma’tsurat

Al ma’tsurat merupakan doa yang berasal dari Nabi Muhammad SAW dengan sanad shahih. Ada berbagai manfaat dan keutamaan jika mengamalkannya setiap pagi dan sore hari. Lalu bagaimana hukum membaca Al Ma’tsurat dan apa sajakah keutamaan dan manfaatnya?

Berikut adalah keutamaan dan manfaat membaca doa al ma’tsurat:

1. Rumah terlindung dari gangguan setan

Berdasarkan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Thabrani menerangkan bahwa barang siapa yang membaca 10 ayat dari surat Al-Baqarah di dalam rumahnya maka setan tidak akan mampu masuk kedalam rumah tersebut hingga keesokan harinya. Kesepuluh ayat itu adalah empat ayat pertama surat Al-baqarah, satu ayat kursi, dua ayat setelah ayat kursi, dan ditutup dengan tiga ayat terakhir surat al-baqarah.

2. Dicukupi segala kebutuhan di dunia

Berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi dijelaskan bahwa barang siapa yang membaca bacaan surat Al Ma’tsurat yaitu surat al-falaq dan an-nass dipagi dan sore hari sebanyak tiga kali maka Allah SWT akan mencukupkan segala kebutuhannya di dunia. Sehingga seseorang tidak akan merasa kekurangan selama hidup di dunia.

3. Disempurnakan nikmat

Berdasarkan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Saunni telah dijelaskan bahwa barang siapa yang membaca ‘Allahumma inniasbahtu minka fi nikmati’ sebanyak tiga kali saat pagi dan sore hari maka Allah SWT akan menyempurnakan nikmat atas dirinya, sehingga seseorang akan mendapat banyak limpahan kenikmatan baik itu dari segi rohani maupun jasmani.

4. Sebagai tanda syukur kepada Allah SWT

Berdasarkan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Abu Dawud telah diterangkan bahwa jika seorang muslim membaca ‘Allahumma ashbaha…’ pada sore hari maka sejatinya dia telah bersyukur untuk kehidupan malamnya.

5. Mendapat keridhaan dari Allah SWT

Berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Turmudzi telah dijelaskan bahwa jika seorang muslim membaca ‘radhitubillahi rabba…’ di waktu sore hari dengan ikhlas maka Allah SWT akan memberikan keridhaan kepadanya atas semua pekerjaan yang dilakukannya. Inilah salah satu manfaat dan keutamaan dalam membaca doa Al Ma’tsurat.

6. Mendapat pahala lebih banyak

Berdasarkan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Muslim telah diterangkan bahwa Rosulullah menemui Juwariyah yang berada dalam mushollanya. Beliau bertanya kepadanya mengapa dia berlama-lama berada di dalam musholla, padahal jika Juwariyyah membaca ‘Subhanallahu wabihandihi…’ sebanyak tiga kali maka pahalanya lebih berat dari apa yang telah dilakukan Juwariyah yaitu berlama-lama berada dalam musholla.

7. Terhindar dari segala bahaya yang dapat mengancam

Berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Turmudzi telah diterangkan bahwa jika seorang muslim membaca ‘Bismillahilladzi laa yaadzurru…’ sebanyak tiga kali di waktu pagi dan sore hari maka Allah SWT akan menjaganya dari segala bahaya yang dapat datang kepadanya.

Alangkah beruntungnya bagi setiap muslim yang mampu mengamalkan doa al ma’tsurat yang berasal dari Rosulullah karena doa ini memberikan banyak manfaat dan memiliki banyak keutamaan bagi seorang muslim. Semoga dengan mengetahui hal ini dapat menjadi pendorong bagi setiap muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

3 HAL YANG DAPAT MENINGKATKAN DERAJAT


Mungkin akrab di lingkungan pergaulan kita, banyak orang diperlakukan berbeda karena kekayaannya, pendidikannya, keturunannya, jabatannya dan ‘strata sosial’ lainnya. Sedih memang diperlakukan berbeda, sebagaimana ketika saya pernah diperlakukan berbeda di sebuah show room mobil hanya karena mobil yang saya bawa kelas ‘biasa saja’. Berbeda ketika hari setelahnya saya membawa mobil yang ‘menurut ukuran’ mereka ‘berkelas’, perlakuan pun mendadak berubah. Semua serba sopan dan memberikan penghargaan.

 Akan selalu panas rasanya kalau kita tidak menenangkan hati dengan ‘kategori berkelas’ yang Rasulullah SAW tuntunkan. Ada tiga hal yang dapat meninggikan derajat kita di mata Allah, namun luar biasanya tiga hal tersebut tidak hanya mampu menaikkan derajat kita di akhirat tapi juga di dunia. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ini sangat masyhur.

”Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia lain tengah tertidur; niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat sejahtera” (HR. At Tirmidzi).

1.Ifsyaaus Salaam (Menyebarkan Salam)

Rasanya tepat sekali syariat sholat ditutup dengan salam. Kita menoleh ke kanan ke kiri seakan memberi pesan bahwa siapapun yang ada di lingkaran kita harus aman, harus terlingkungi kedamaian. Salam juga sebagai bentuk dari silaturrahim, sebuah habit yang sangat penting untuk mengembangkan relasi sosial lebih baik, bahkan termasuk untuk setiap kesuksesan profesi kita. Dalam bisnis misalnya bisa dibilang 50% modal dimulai dari database. Artinya Rasulullah telah mengajarkan siapa yang silaturrahimnya baik, relasinya akan semakin luas, peluang usaha semakin terbuka, untung pun akan bertambah.

Jika setiap pelaku usaha menyiapkan agenda dan strategi promosi sebagai bentuk menyebarluaskan informasi usahanya, bukankah pesan risalah keTuhanan dan Kenabian juga perlu kita sebarkan, kita promosikan?

Mari biasakan beruluk salam, kini jarak tak relevan menjadi alasan. Ada sms, ada email, ada telepon, ada internet, dan medium lainnya. Mengapa akhlak ini bisa menaikkan derajat kita? Karena pada prinsipnya setiap kita memiliki ego untuk mendapat penghargaan. Maka barang siapa yang mau menghargai orang lain dengan ’dianggap kehadirannya’ melalui kiriman salam, jabat tangan, dan lainnya pastilah akan juga memberikan derajat yang baik kepada kita. Coba saja kita melihat di komplek perumahan kita, banyak RT/RW dipilih bukan karena kekayaannya, tapi banyak yang karena mereka adalah pribadi-pribadi yang dianggap akrab bagi warganya, yang mau menyapa, dan tentunya ringan untuk menolong sesamanya.

2.Ith’aamuth Tho’aam (Memberi makanan)

Rasulullah SAW mendidik kita untuk bersikap dermawan. Karena menjadi dermawan bukan given, tapi dilatih. Untuk melatihkan ke anak-anak kita tentu kita terlebih dahulu yang harus melakukannya. Bertetangga bukan masalah uang, tapi seberapa kita ingat pada mereka. Salah satu cara untuk mengingat keberadaan mereka adalah dengan saling membiasakan diri untuk memberi. Bukan masalah karena mereka berkekurangan tapi memang karena kita sayang, kita hargai keberadaannya. Dan bukan suatu aib rasanya saling memberi makanan meskipun tinggal di perumahan gedongan.

Bahkan saya minimal setahun sekali saat lebaran selalu menyempatkan diri dan keluarga mengunjungi ’bekas rumah kontrakan’ yang kami tinggali duapuluh tahun yang lalu. Sampai sekarang mereka masih ingat saya, bukan karena sekarang saya berkecukupan tapi karena justru sejak belum punya anak saya dan istri selalu membiasakan berbagi meskipun hanya sepotong dua potong krupuk yang dibagikan ke tetangga sekitar. Saat itu sungguh saya jauh dari sejahtera, tapi saya ingin membiasakan memberi, bahkan terkadang mentraktir makanan. Karena kepuasan memberi dan mendapat kasih sayang orang yang kita beri sungguh sangat nikmat bahkan ’derajat baik’ kita tak dilupakan hingga berlalunya zaman.

Mari biasakan selalu untuk memisahkan uang kita, pisahkan mana yang benar-benar milik kita mana yang hak orang lain, apalagi itu uang kantor, uang karyawan, dan lainnya. Segera pisahkan, jangan sekali-kali kita terlena untuk gampang memakainya. Sisihkan sebagian untuk membantu orang lain, memberi makan orang lain yang membutuhkan, jangan tunggu setelahnya kita kaya dan berkecukupan. Justru ketika kita biasa saja, saat saldo kita tak seberapa, derajat kita semakin tinggi di mata Allah dan juga ’mata manusia’ karena rela berbagi.

3. Ash Sholaatu fil Lail (Shalat Malam)

Qiyamul lail bukan masalah sulit, ini tergantung gaya hidup dan kebiasaan kita. Kalau pukul 21 kita sudah tidur, insya Allah bangun jam 3 atau menjelang jam 4 bukan hal yang berat. Mari kita latih, tidak harus 11 rokaat, 2 rokaat saja dulu juga bisa, 1 rokaat juga boleh, yang penting ada kemauan dan dilakukan rutin.

Jangan tunggu tua, jangan tunggu kaya….karena tua muda, miskin kaya semua perlu surga!

#sumber rumahzakat.org

Terkuak Misteri Penyebab sering terjadi bencana alam

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan dari Januari hingga 24 September 2018 tercatat ada 1.999 kejadian bencana di Indonesia. Menurut Sutopo jumlah ini akan terus bertambah hingga akhir 2018 mendatang.

Selama tahun 2018, kata Sutopo, terdapat beberapa bencana yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian cukup besar, yaitu banjir bandang di Lampung Tengah pada 26 Februari yang menyebabkan 7 orang meninggal dunia. Bencana longsor di Brebes, Jawa Tengah, pada 22 Februari yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan 7 orang hilang. Banjir bandang di Mandailing Natal pada 12 Oktober 2018 menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan 2 orang hilang.

Juga, menurut Sutopo, gempa bumi beruntun di Lombok dan Sumbawa pada 29 Juli, 5 Agustus, dan 19 Agustus menyebabkan 564 orang meninggal dunia dan 445.343 orang mengungsi.

"Bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 menyebabkan 2.081 orang meninggal dunia, 1.309 orang hilang dan 206.219 orang mengungsi," ujar Sutopo.

Saat ini, menurut Sutopo wilayah Indonesia akan memasuki musim penghujan. Sutopo memperkirakan banjir, longsor dan puting beliung akan banyak terjadi selama musim penghujan. Dia mengatakan gempa bumi tidak dapat diprediksi secara pasti. Sutopo melihat rata-rata dalam setahun terjadi 5-6 ribu kali gempa.

"Gempa bumi dapat terjadi kapan saja terutama di daerah-daerah rawan gempa.
Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya," ujar Sutopo.

Tahun dimana tahun2 politik memanas antara kubu sebelah atau kubu lain. Apakah peristiwa bencana alam selama tahun 2018 ini akibat dari pemimpin yang tidak baik ? Apakah dari sistemnya ? Ataukah dari pemimpinnya ?
Lalu pemimpin yang manakah yang mendatangkan bencana? Apakah kepemimpinan presiden saat ini ? Ataukah kepemimpinan gubernur ataukah kabinet2 yang telah tersusun saat ini tidak amanah ?

Wallahualam. Hanya allah yang tahu, namun
Dari Abu Hurairah ra berkata; bersabda Rasulullah saw

“Apabila kekuasaan dianggap keuntungan, amanat dianggap ghanimah (rampasan), membayar zakat dianggap merugikan, beiajar bukan karena agama (untuk meraih tujuan duniawi semata), suami tunduk pada istrinya, durhaka terhadap ibu, menaati kawan yang menyimpang dari kebenaran, membenci ayah, bersuara keras (menjerit jerit) di masjid, orang fasig menjadi pemimpin suatu bangsa, pemimpin diangkat dari golongan yang rendah akhiaknya, orang dihormati karena takut pada kejahatannya, para biduan dan musik (hiburan berbau maksiat) banyak digemari, minum keras/narkoba semakin meluas, umat akhir zaman ini sewenang-wenang mengutuk generasi pertama kaum Muslimin (termasuk para sahabat Nabi saw, tabi’in dan para imam muktabar). Maka hendaklah mereka waspada karena pada saat itu akan terjadi hawa panas, gempa,longsor dan kemusnahan. Kemudian diikuti oleh tanda-tanda (kiamat) yang lain seperti untaian permata yang berjatuhan karena terputus talinya (semua tanda kiamat terjadi).”(HR. Tirmidzi)

KETIKA terjadi bencana alam, paling tidak ada tiga analisa yang sering diajukan untuk mencari penyebab terjadinya bencana tersebut. Pertama, azab dari Allah karena banyak dosa yang dilakukan. Kedua, sebagai ujian dari Tuhan. Ketiga, Sunnatullah dalam arti gejala alam atau hukum alam yang biasa terjadi. Untuk kasus Indonesia ketiga analisa tersebut semuanya mempunyai kemungkinan yang sama besarnya.

Jika bencana dikaitkan dengan dosa-dosa bangsa ini bisa saja benar, sebab kemaksiatan sudah menjadi kebanggaan baik di tingkat pemimpin (struktural maupun kultural) maupun sebagian rakyatnya, perintah atau ajaran agama banyak yang tidak diindahkan, orang-orang miskin diterlantarkan. Maka ingatlah firman Allah:

 “Jika Kami menghendaki menghancurkan suatu negeri, Kami perintahkan orang-orang yang hidup mewah (berkedudukan untuk taat kepada Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan daiam negeri tersebut, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya,” (Al-Isra'[17]: 16).

Apabila dikaitkan dengan ujian, bisa jadi sebagai ujian kepada bangsa ini, khususnya kaum Muslimin agar semakin kuat dan teguh keimanannya dan berani untuk menampakkan identitasnya. Sebagaimana firman Allah:

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja mengatakan: Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diujilagi?”( Al-Ankabut [29:2).

Akan tetapi, jika dikaitkan dengan gejala alam pun besar kemungkinannya, karena  bumi Nusantara memang berada di bagian  bumi yang rawan bencana seperti gempa, tsunami dan letusan gunung. Bahkan, secara keseluruhan bumi yang ditempati manusia ini rawan akan terjadinya bencana, sebab hukum alam yang telah ditetapkan Allah SwT atas bumi ini dengan ber bagai hikmah yang terkandung di dalamnya. Seperti pergerakan gunung dengan  berbagai konsekuensinya.

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal gunung-gunung itu bergerak sebagaimana awanbergerak.(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh segala sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.( QS. Al-Naml [27]: 88).

Di samping harus tetap bersikap optimis dan berupaya mengenali hukum-hukum Allah yang telah ditetapkan atas alam ini, adalah bijak untuk terus melakukan introspeksi terhadap keseriusan kita dalam menaati perintah-perintah Allah SwT dan menghitung-hitung kedurhakaan kita kepada-Nya.Sabda Rasulullah saw yang diriwayat kan Imam Tirmidzi di atas patut menjadi renungan bagi bangsa ini atas berbagai bencana yang menimpa secara bertubi tubi.

Jika kita cermati hampir semua penyebab bencana yang disebut Rasulullah saw dalam Hadits tersebut tengah melanda bangsa ini. Pertama, masalah kepemimpinan, amanah dan penguasa. Jika suatu bangsa memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat, baik (shalih), cakap/cerdas dan kompeten (gawiy) dan amanah (amin), maka kebangkrutan dan kehancuran sebuah  bangsa tinggal menunggu waktu saja. Se bab, pemimpin seperti itu menganggap kekuasaan bukan sebagai amanah untuk menciptakan kesejahteraan dan ketentraman bagirakyatnya, tetapi sebagal sarana dan kesempatan untuk memperkaya diri dan  bersenang-senang.

Akibatnya, perilaku korupsi merajalela, penindasan dan pemiskinan menjadi pemandangan yang lumrah, dan kebangkrutan moral menjadi hal yang sangat sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, memilih pemimpin atau pejabat harus hatihati dan selektif, sebab mereka akan memanggul amanah yang sangat berat.

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Jika amanat disia-siakan, maka tunggulah saatnya (kehancuran). Abu Hurairah bertanya; “Bagaimana amanat itu disia-siakan wahai Rasulullah?, Beliau menjawab,”Jika suatu urusan diserahkan pada orang yang bukan ahlinya (tidak memenuhi syarat)”. ( H R. Bukhari).

Kedua, orang kaya tidak menunaikan kewajibannya. Zakat adalah kewajiban minimal bagi orang kaya untuk peduli kepada orang miskin. Jika kewajiban minimal ini tidak ditunaikan, maka kegoncangan social tdak bisa ditawar-tawarlagi, karena tindakan orang miskin yang terampas haknya tidak bisa dipersalahkan. Sehingga azab Allah menjadi keharusan (Al-Isra': 16). Demikian intisari istinbathAmirul Mu’minin Umar bin Khathab ra yang didukung Ibnu Hazm rahimallahu ta’ala.

Ketiga, hilangnya ketulusan dan kebijakan para ulama dan cendekiawan. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penguasa dan pengusaha (orang kaya) itu akan menjadi-jadi jika ulama/cendekiawan sebagai pilar penting suatu bangsa yang bertugas untuk memberi peringatan dan beroposisi secara loyal terseret ke dalam kepentingan pragmatis para penguasa dan pengusaha tersebut.

Aktualisasinya bisa berwujud pada terbitnya fatwa-fatwa pesanan yang tidak memihak orang-orang lemah dan tertindas serta opini yang menyesatkan dan membingungkan umat sebagai akibat terialu banyak menerima pemberian yang tidak jelas dan sering mengemis pada musuh-musuh Islam dan bangsa pada umumnya. Karena ketulusan telah hilang, para ulama pun menjadi orang yang membuat gaduh di masjid dengan perdebatan dan berbantahan mengenai hal yang sudah diputuskan dengan jelas oleh Allah dan Rasul-Nya.

Pada akhirnya, bukan hanya perintah Allah dan Rasul-Nya yang tidak diperhatikan dan disia-siakan. Akan tetapi para sahabat Rasul dan generasi mereka sesudahnya (ulama dari kalangan tabi’in dantabi’tabi’in)sebagaigenerasiterbaik umat Muhammad saw menjadi bahan olok-olok dan ejekan dalam perbincangan mereka dengan merendahkan dan mencampakkan kezuhudan dan hasil ijtihad mereka yang cemerlang.

Jika ketiga pilar bangsa penguasa, pengusaha dan ulama atau cendekiawan sudah tidak menjalankan fungsi yang semestinya, maka kebangkrutan moral yang lain seperti durhaka pada orangtua, suami yang manut pada hawa nafsu istrinya, mewabahnya khamr (narkoba) dan kesenangan pada hiburan yang memancing keliaran syahwat menjadi pemandangan yang biasa. Pada saatitu”kemarahan” Tuhan dipastikan tidak bias dihalang-halangi untuk menghancurkan bangsa yang durhaka. [sumber: muhammadiyah.or.id]

Mengapa Bencana Besar Kerap Terjadi di Akhir Pekan? Ini Kata BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai bencana alam besar di Indonesia kerap terjadi saat akhir pekan atau weekend. Hal itu masih menjadi misteri dan bahan analisis hingga saat ini.

"Karena kita menangani bencana ini sudah sering ya. Jadi biasanya bencana-bencana besar yang memakan korban, kejadiannya adalah Jumat sore sampai malam, Sabtu dan Minggu," tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018)

Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mencatat, berbagai bencana besar di Indonesia banyak terjadi saat akhir pekan atau weekend. Hal itu masih menjadi misteri dan bahan analisis hingga saat ini.

Seperti gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Tsunami Aceh, gempa Jogja, tunami Mentawai, erupsi Gunung Merapi, Jembatan Kukar ambrol, kapal tenggelam, paling banyak adalah kejadian-kejadian akhir pekan dan tanggalnya di atas 25,” jelasnya.

Fenomena itu menyisakan satu pertanyaan, yakni kenapa? Bagi Sutopo, bencana alam selalu terjadi tanpa bisa terprediksi.

Hal tersebut tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di negara-negara lain. “Jepang yang biasa menghadapi gempa bumi dan tsunami juga tak bisa menandingi kuasa alam.”

Pada dasarnya, bencana selalu terjadi tanpa mudah diprediksi. Tidak hanya di Indonesia, Jepang yang biasa menghadapi gempa bumi dan tsunami pun tidak juga dapat menandingi kuasa alam.

Misteri gempa bumi terjadi saat bulan purnama

Hough mencocokkan kejadian gempa dengan kalender bulan. Hasilnya, gempa besar yang terjadi saat purnama jumlahnya tak lebih banyak dari yang terjadi saat bukan bulan purnama. 

"Ilmu bahwa gempa besar terjadi saat bulan purnama, tak ada dukungan terkait hal itu di katalog," tutur Hough. 

Ada beberapa ilmu pengetahuan yang menghubungkan antara gempa Bumi dengan Bulan lantaran saat bulan purnama, Bumi-matahari-Bulan jatuh di garis yang hampir lurus. Kejadian ini membuat air pasang naik sangat tinggi atau surut sangat rendah. 

Namun, efek purnama itu dianggap terlalu lemah untuk bisa menyebabkan gempa besar. Meskipun tak bisa dipungkiri bahwa daya gravitasi Bulan yang sangat kuat bisa memicu 'getaran' di Bumi.

"Itu bukan ide gila yang liar," tutur Hough. 

Ahli geofisika USGS Elizabeth Cochran yang tak terlibat dalam penelitian Hough menerbitkan penelitian pada 2004 yang menunjukkan peningkatan sedikit gempa akibat terjadinya air surut. Tapi ini pun hanya terjadi di cekungan laut yang dalam. 

Dua tahun lalu, hasil studi oleh ahli seismologi Universitas Tokyo Satoshi Ide dan rekan-rekannya tentang gempa, sempat menjadi berita utama. Mereka menyatakan ada peningkatan jumlah gempa berskala besar saat permukaan air mengalami pasang. 

Menurut pakar seismologi University of Southern California yang juga tak terlibat dalam penelitian Hough menyatakan, secara singkat studi Hough menegaskan bahwa purnama akan memberi sinyal terjadinya gempa besar hanyalah sekadar takhayul. 

Terlepas dari semua itu, Hough sendiri berharap hasil studinya bisa menyingkap kesalahpahaman dan membantu masyarakat menyadari bahwa purnama tidak akan 'melahirkan' gempa berkekuatan besar.(rna/nvc)

Jumat, 28 Desember 2018

Memimpikan rasulullah

Pernahkah kalian bermimpi tentang nabi Muhammad Saw rasul kita?

Ustad Khalid tak meragukan sama sekali mimpinya itu, bahwa sosok nabi yang dilihatnya itu adalah benar Nabi Muhammad.

“Saya tahu betul fisik Nabi Muhammad seperti apa dan saya yakin itu beliau. Saya tahu seperti apa alisnya. Saya bahkan sempat menghirup nafas beliau yang keluar dari hidung beliau. Lalu, apakah saya bisa bermimpi bertemu beliau ini saya ada amalan khusus? Tidak ada,” jelasnya.

jika kita ingin bertemu Nabi Muhammad di mimpi, tak perlu melakukan amalan khusus.

Namun, lanjutnya, pada umumnya orang-orang yang ditemui Nabi Muhammad di mimpi adalah mereka yang sering berpegang atau melakukan sunah-sunah Rasulullah dan menyebarkannya.

Oleh sebab itu, jika kita ingin juga ditemui Nabi Muhammad di mimpi, maka harus sering melakukan sunah-sunahnya dan menyebarkannya ke masyarakat.

Terkait sosok Nabi Muhammad di mimpi, Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyebutkan itu memang benar Nabi Muhammad, bukan setan karena setan bisa saja menyerupai seseorang dalam mimpi.

“Dalam sebuah hadis disebutkan “Siapa yang melihatku di mimpi, maka sungguh dia melihatku karena setan tak bisa menyerupaiku.” Itu kata Nabi Muhammad, kalau ada yang bermimpi bertemu beliau, itu benar-benar beliau, bukan setan. Setan tak akan pernah bisa menyerupai Nabi Muhammad di mimpi,” jelasnya.

Lalu bagaimanakah rupa atau penampakan fisik Nabi Muhammad?

Imam Abu Isa Ibnu Sauro Attirmizi dalam kitabnya berjudul Assyamail Muhammadiyyah menuliskan rambut, jenggot dan kumis Nabi Muhammad walaupun beliau telah tua, namun yang beruban tak sampai 20 helai.

“Yang lainnya hitam semua. Jadi, nabi itu walau telah tua, usia 63 tahun tapi masih tampak muda,” katanya.

Saya pun pernah bermimpi tentang beliau sewaktu saya masih sekolah, dulu saya pernah bermimpi bertemu beliau di mekkah, didalam mimpi saya saya pergi dengan orang tua saya di mekkah dan saya dipertemukan dengan beliau. Saat itu di kabbah ada minyak tanah banyak sekali di sana. Saya bersalaman seperti salam kepada orang yang lebih tua layaknya tradisi org indonesia salam dengan tangan kanannya ditempelkan ke kening saya lalu saya menghindar seolah cuek. Namun ibu saya memperingati dan bilang kalau ini tuh kesempatan langka jangan disia2kan dan ini adalah sebuah kesempatan emas. Namun saya cuek saja. Rasul pun hanya tertawa melihat sikapku yang polos dan masi anak2, kulihat rasul banyak sekali penjaganya seperti askar bertubuh tinggi hitam besar bak badan bodyguard, seingat saya tubuhnya aga berisi, berjanggut dan berkumis layaknya pakaian habib2 di arab. Dia tampak tua namun tidak beruban, sama seperti yang di deskripsikan dengan penjelasan diatas ciri2 fisiknya namun saya lupa bagaimana wajahnya