Jumat, 28 Desember 2018

Memimpikan rasulullah

Pernahkah kalian bermimpi tentang nabi Muhammad Saw rasul kita?

Ustad Khalid tak meragukan sama sekali mimpinya itu, bahwa sosok nabi yang dilihatnya itu adalah benar Nabi Muhammad.

“Saya tahu betul fisik Nabi Muhammad seperti apa dan saya yakin itu beliau. Saya tahu seperti apa alisnya. Saya bahkan sempat menghirup nafas beliau yang keluar dari hidung beliau. Lalu, apakah saya bisa bermimpi bertemu beliau ini saya ada amalan khusus? Tidak ada,” jelasnya.

jika kita ingin bertemu Nabi Muhammad di mimpi, tak perlu melakukan amalan khusus.

Namun, lanjutnya, pada umumnya orang-orang yang ditemui Nabi Muhammad di mimpi adalah mereka yang sering berpegang atau melakukan sunah-sunah Rasulullah dan menyebarkannya.

Oleh sebab itu, jika kita ingin juga ditemui Nabi Muhammad di mimpi, maka harus sering melakukan sunah-sunahnya dan menyebarkannya ke masyarakat.

Terkait sosok Nabi Muhammad di mimpi, Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyebutkan itu memang benar Nabi Muhammad, bukan setan karena setan bisa saja menyerupai seseorang dalam mimpi.

“Dalam sebuah hadis disebutkan “Siapa yang melihatku di mimpi, maka sungguh dia melihatku karena setan tak bisa menyerupaiku.” Itu kata Nabi Muhammad, kalau ada yang bermimpi bertemu beliau, itu benar-benar beliau, bukan setan. Setan tak akan pernah bisa menyerupai Nabi Muhammad di mimpi,” jelasnya.

Lalu bagaimanakah rupa atau penampakan fisik Nabi Muhammad?

Imam Abu Isa Ibnu Sauro Attirmizi dalam kitabnya berjudul Assyamail Muhammadiyyah menuliskan rambut, jenggot dan kumis Nabi Muhammad walaupun beliau telah tua, namun yang beruban tak sampai 20 helai.

“Yang lainnya hitam semua. Jadi, nabi itu walau telah tua, usia 63 tahun tapi masih tampak muda,” katanya.

Saya pun pernah bermimpi tentang beliau sewaktu saya masih sekolah, dulu saya pernah bermimpi bertemu beliau di mekkah, didalam mimpi saya saya pergi dengan orang tua saya di mekkah dan saya dipertemukan dengan beliau. Saat itu di kabbah ada minyak tanah banyak sekali di sana. Saya bersalaman seperti salam kepada orang yang lebih tua layaknya tradisi org indonesia salam dengan tangan kanannya ditempelkan ke kening saya lalu saya menghindar seolah cuek. Namun ibu saya memperingati dan bilang kalau ini tuh kesempatan langka jangan disia2kan dan ini adalah sebuah kesempatan emas. Namun saya cuek saja. Rasul pun hanya tertawa melihat sikapku yang polos dan masi anak2, kulihat rasul banyak sekali penjaganya seperti askar bertubuh tinggi hitam besar bak badan bodyguard, seingat saya tubuhnya aga berisi, berjanggut dan berkumis layaknya pakaian habib2 di arab. Dia tampak tua namun tidak beruban, sama seperti yang di deskripsikan dengan penjelasan diatas ciri2 fisiknya namun saya lupa bagaimana wajahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar dan kritikan yg membagun!